PENGEMBANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
MENENTUKAN PEKERJAAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Abstrak
Suatu pekerjaan menuntut keahlian tertentu,
demikian juga pekerjaan di bidang teknologi informasi. Pekerjaan merupakan
salah satu cita-cita mahasiswa setelah menyelesaikan studinya. Tolak ukur awal
seorang mahasiswa itu akan dapat mencapai suatu cita-cita tergantung kepada
hasil studi yang sudah didapatkan. Bagi setiap mahasiswa yang menempuh suatu
pendidikan di perguruan tinggi, nilai merupakan suatu investasi. Disinilah tersirat
suatu korelasi antara nilai yang didapat ketika menempuh suatu pendidikan
dengan tutuntan suatu pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut dibangun suatu
aplikasi pendukung keputusan untuk menentukan pekerjaan
khususnya
di bidang teknologi informasi. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan
metodologi waterfall. Aplikasi ini dibangun untuk menangani pengelolaan
data-data pengguna, pekerjaan, matakuliah, data-data akumulasi total relasi
dengan menggunakan metode AHP dengan prinsip pembobotan direct data entry serta
himpunan fuzzy dengan menggunakan Fuzzy Tahani dan melakukan penentuan
pekerjaan yang sesuai dengan kriteria yang telah dimasukkan.
Kata
kunci : Sistem Pendukung Keputusan, metode AHP, Logika Fuzzy.
1. PENDAHULUAN
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
merupakan salah satu elemen dalam perusahaan yang sangat penting pada suatu
perusahaan, sangat mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan kerja dari setiap
perusahaan. Kebutuhan akan kemampuan dan kapabilitas SDM semakin berkembang ke
arah yang lebih kompetitif mengikuti perkembangan jaman. Dengan tingkat
kompetisi yang semakin tinggi, kualitas dari sumber daya yang ada akan semakin
diasah untuk lebih bisa berkarya pada bidang-bidang strategis yang ditekuni.
Terdapat beberapa standar dalam penerapan dan tuntutan akan kualitas setiap SDM
tersebut. Salah satu diantaranya adalah nilai yang dimiliki oleh setiap
masing-masing pribadi, seperti pendidikan. Dengan tujuan inilah dibangun sebuah
sistem berdasarkan nilai–nilai pendidikan terkhusus yaitu nilai hasil yang
didapat oleh setiap individu, khususnya mahasiswa. Sehingga dengan nilai ini
dan kemudian diproses oleh sistem maka akan memberikan suatu output bidang
konsentrasi apa yang paling cocok bagi setiap mahasiswa tersebut ketika selesai
menempuh suatu studi pada saatnya nanti. Bagi setiap mahasiswa yang menempuh
suatu pendidikan di perguruan tinggi, nilai merupakan suatu investasi. Nilai
mahasiswa adalah salah satu hasil dari bagaimana mahasiswa tersebut mengikuti
sebuah pendidikan. Dari nilai tersebut tingkat produktivitas mahasiswa dalam mengikuti
studi dapat diukur dengan suatu skala yang pasti. Mahasiswa akan dikatakan
menyelesaikan studi dengan baik apabila dalam penilaian terhadap suatu bidang
studi yang dikerjakan, seorang mahasiswa mendapatkan nilai yang baik, sesuai
dengan standar masing–masing di setiap universitas yang ada. Pada saat seorang
mahasiswa akan melanjutkan cita-citanya setelah menyelesaikan perkuliahan,
tolak ukur awal seorang mahasiswa itu akan dapat mencapai suatu cita-cita
tergantung kepada hasil studi yang sudah didapatkan. Cita-cita tersebut
merupakan pekerjaan yang pada dasarnya mempunyai spesialisasi tersendiri. Di
dalam bidang teknologi informasi saja, masih terdapat banyak pekerjaan yang
menuntut beberapa keahlian untuk menekuni salah satu pekerjaan tersebut. Disinilah
tersirat suatu korelasi antara nilai yang didapat ketika menempuh suatu
pendidikan dengan tutuntan suatu pekerjaan khususnya pekerjaan di bidang
teknologi informasi.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem
informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian
data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi
yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun
tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2005).
Aplikasi sistem pendukung keputusan bisa
terdiri atas beberapa subsistem (Kusrini, 2007), yaitu:
a.
Subsistem manajemen data. Subsistem manajemen data memasukkan satu database
yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak
yang disebut sistem manajemen database (DBMS / Data Base Management System).
b.
Subsistem manajemen model. Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan
model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lain yang
memberikan kapabilitas analitik dan manajemen
perangkat
lunak yang tepat.
c.
Subsistem antarmuka pengguna. Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan
sistem pendukung keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian
yang dipertimbangkan dari sistem.
d.
Subsistem manajemen berbasis pengetahuan. Subsistem tersebut mendukung semua
subsistem lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen independent dan
bersifat opsional.
2.2. AHP (Analytical Hierarchy Process)
AHP diperkenalkan dan dipergunakan untuk
mendukung pengambilan keputusan pada beberapa perusahaan dan pemerintahan
(Saaty, 1970). Pengambilan keputusan dilakukan secara bertahap dari tingkat terendah
hingga puncak. Pada proses pengambilan keputusan dengan AHP, ada permasalahan
atau goal dengan beberapa level kriteria dan alternatif. Masing-masing
alternatif dalam suatu kriteria memiliki skor. Skor yang dimaksud ini adalah
bobot masing-masing alternatif terhadap satu kriteria. Masing-masing
kriteriapun memiliki bobot tertentu (diperoleh dengan cara yang sama).

Gambar 1. Struktur Hierarki AHP
2.3.
Expert Choice
Expert Choise menawarkan beberapa
alternatif penaksiran bobot pada proses AHP yaitu: Direct data Entry, Pairwise,
What-if dan Ratings. Pembobotan pada penelitian ini mengadaptasi metode direct
data dari metode assessment yang ada di dalam program Expert Choise. Metode
direct data entry adalah suatu metode pembobotan yang memasukkan langsung nilai
dari kriteria atau alternatif dan selanjutnya membuat rasio perbandingan dari
masing-masing node berdasarkan nilai yang dimilikinya dengan rentang nilai
berdasarkan node di atasnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh
gambar dari metode direct data entry pada program Expert Choise di bawah ini
(Mallisa, 2010).

Gambar 2. Contoh program Expert Choice
Gambar 2 sampai dengan 4 menunjukkan
bagaimana relasi matakuliah (MKA1, MKA2, MKA3, MKA4, MKA5) dengan suatu
pekerjaan dengan range nilai relasi antara satu sampai dengan tiga. Setelah melalui
perhitungan kalkulasi, maka didapatkan nilai rasio untuk masing masing node
yaitu nilai masing masing node dibagi dengan total jumlah nilai semua node.
Sebagai contoh nilai rasio relasi pekerjaan
dengan MKA1
adalah
0.182. Nilai tersebut diperoleh dari nilai relasi MKA1 sebesar 2 dibagi dengan
total nilai dari masing masing node relasi yaitu 2 + 3 + 1 + 2 + 3 = 11.
Sehingga nilai rasio relasi MKA1 dengan pekerjaan sebesar 2/11= 0.182.

Gambar 3. Contoh pembobotan pada direct data Expert Choice

Gambar 4. Rekaman data pada direct data Expert Choice
2.4.
Logika Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat
untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output
(Kusumadewi,2004).
Terdapat beberapa hal yang perlu diketahui
dalam memahami sistem fuzzy (Kusumadewi, 2004), yaitu:
a.
Variabel Fuzzy, merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem
fuzzy. Contoh: umur, temperature, dsb.
b.
Himpunan Fuzzy.
2.4.1. Fungsi Keanggotaan (Membership Function)
Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang
menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya
(sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara
nol sampai satu (Kusumadewi,2004). Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan
(Kusumadewi,2004), yaitu:
1.
Representasi Linear
Pada
representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya digambarkan
sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang
baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada dua keadaan himpunan
fuzzy yang linear, yaitu:
a. Representasi
linear naik. Kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat
keanggotaan nol [0] bergerak kekanan menuju ke nilai domain yang memiliki
derajat keanggotaan lebih tinggi.

b. Representasi
linear turun. Merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai
domain denganderajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak
menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.

2.
Representasi Kurva Segitiga
Kurva Segitiga pada dasarnya merupakan
gabungan antara dua garis (linear).

3.
Representasi Kurva Trapesium
Kurva Segitiga pada dasarnya seperti bentuk
segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan satu.

4.
Representasi Kurva Bentuk Bahu
Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu
variabel yang dipresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan
kirinya akan naik dan turun. Tetapi terkadang, salah satu sisi dari variabel tersebut
tidak mengalami perubahan. Himpunan fuzzy “bahu”, bukan segitiga, digunakan untuk
mengakhiri variabel suatu fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah,
demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar.

5.
Representasi Kurva-S
Kurva PERTUMBUHAN dan PENYUSUTAN merupakan
kurva-S atau sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan
secara tak linear.
a. Kurva-S
untuk PERTUMBUHAN akan bergerak dari sisi paling kiri (nilai keanggotaan= 0) ke
sisi kanan (nilai keanggotaan = 1). Fungsi keanggotaannya akan tertumpu pada
50% nilai keanggotaannya yang sering disebut dengan titik infleksi.
Fungsi
Keanggotaan:

b.
Kurva-S untuk PENYUSUTAN akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai keanggotaan
= 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0).
Fungsi
Keanggotaan :

6.
Representasi Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve)
Untuk mempresentasikan bilangan fuzzy,
biasanya digunakan kurva berbentuk lonceng. Kurva berbentuk lonceng ini terbagi
atas tiga kelas, yaitu himpunan fuzzy K, beta, dan Gauss. Perbedaan ketiga
kurva ini terletak pada gradiennya.
2.4.2. Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy berisi urutan pasangan
berurutan yang berisi nilai domain dan kebenaran nilai keanggotaannya dalam
bentuk: Skalar(i)/Derajat(i) “Skalar” adalah suatu nilai yang digambar dari
domain himpunan fuzzy, sedangkan “Derajat” skalar merupakan derajat kanggotaan
himpunan fuzzynya.
2.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam pengembangan
sistem ini adalah Metode Waterfall (Air Terjun) yang meliputi : Analisis
sistem; Perancangan Sistem; Implementasi dan Pengujian Unit; dan Pengujian
Sistem.
3.1. Analisis Sistem
Masalah yang dihadapi sebelum adanya sistem
yang akan dibuat yaitu mahasiswa khususnya mahasiswa bidang Teknologi
Informasi, mahasiswa tidak mengetahui hubungan matakuliah dengan pekerjaan yang
menuntut keahlian dari materi di mata kuliah tersebut. Analisis sistem yang
akan dibuat adalah sebagai berikut :
1.
Sistem akan menampilkan informasi kepada mahasiswa dengan memproses data yang
telah tersimpan dalam basisdata.
2.
Sistem dapat memberikan prioritas pilihan pekerjaan di bidang Teknologi Informasi
berdasarkan data nilai yang telah dimasukkan pengguna.
3.
Sistem dapat melakukan proses pengolahan data di dalam basis data, yang telah
dimasukkan oleh pengguna. Masukan data untuk penentuan pekerjaan di bidang
Teknologi Informasi menggunakan AHP dan logika Fuzzy ini adalah berupa
variabel-variabel yang diperlukan untuk mengukur kepentingan matakuliah
tertentu
terhadap
suatu pekerjaan. Variabel yang diperlukan yaitu: Akumulasi total relasi dari banyak matakuliah terhadap pekerjaan tertentu.
Keluaran
dari sistem penentuan pekerjaan di bidang Teknologi Informasi menggunakan
metode AHP dan logika Fuzzy ini terdiri dari tampilan penilaian
pekerjaan-pekerjaan yang dikategorikan cocok, rata-rata, atau kurang cocok
terhadap matakuliah yang telah di ambil.
3.2
Perancangan Sistem
3.2.1.
Fungsi Keanggotaan


3.2.2 DFD (Data Flow Diagram)
DFD (Data Flow Diagram)yang terdapat pada
sistem ini terbagi menjadi DFD level 0 dan DFD level 1.
1.
DFD (Data Flow Diagram) Level 0
Dalam
proses ini, administrator dapat mengelola data user, data kuliah, data
pekerjaan, dan data relasidalam basis data. Sedangkan mahasiswa hanya dapat
mengelola data nilainya dalam basis data kemudian akan mendapatkan hasil berupa
daftar penilaian SPK pekerjaan terhadap kemampuan mahasiswa dalam semua mata kuliah
yang telah didata.


Pada
DFD level 1 ini, proses yang terjadi yaitu login, pengelolaan user, pengelolaan
kuliah, pengelolaan pekerjaan, pengelolaan relasi, pengelolaan nilai, serta
pengelolaan SPK. Administrator setelah melakukan login, dapat melakukan proses
penambahan, pengeditan, penghapusan pada data user, data kuliah, data
pekerjaan, serta
mengelola
relasi dari suatu pekerjaan di bidang Teknologi Informasi terhadap mata kuliah
tertentu. Sedangkan mahasiswa hanya dapat memasukkan nilai pada basisdata.
Sistem akan secara otomatis mengambil data pada basisdata relasi untuk kemudian
dinilai pada pengelolaan SPK dan hasilnya akan ditampilkan pada form mahasiswa.
3.2.3
Rancangan Basis Data
Relasi antar tabel (RAT) yang merupakan
hubungan antara tabel-tabel dapat dilihat pada gambar 13.

4. HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Halaman Pengelolaan Relasi

Halaman
pengelolaan relasi adalah halaman yang meghubungkan data pekerjaan dengan data
MKA dimana admin harus memasukkan bobot pada relasi-relasi tersebut. Disini
terdapat beberapa prosedur untuk mencari data pekerjaan yang ditampilkan pada
datagrid pekerjaan, memilih pekerjaan pada data MKA kemudian ditampilkan pada
datagrid Matakuliah, serta tampilan matakuliah yang telah terelasikan dengan
pekerjaan dan ditampilkan pada datagrid relasi.
4.2.
Halaman Pengelolaan Hasil SPK
Halaman pengelolaan hasil SPK adalah
halaman untuk menampilkan hasil prosedur data nilai yang dikelola oleh
mahasiwa. Terdapat prosedur yaitu pengelolaan kategori yang akan ditampilkan
pada datagrid.
Hasil
dari SPK pekerjaan ini terdiri dari tiga kategori yaitu Cocok, Rata-rata, dan
Tidak Cocok.


5. KESIMPULAN
Aplikasi
Pendukung Keputusan untuk menentukan Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi
ini dikembangkan berdasarkan beberapa masukan yaitu bobot matakuliah terhadap
suatu pekerjaan yang kemudian dicari akumulasi total relasinya dengan prinsip
direct data entry dalam metode AHP, untuk digunakan dalam perhitungan Hasil SPK
menggunakan Logika Fuzzy Tahani. Aplikasi ini memiliki layanan berupa
pengelolaan data administrator, data mahasiswa, data MKA, data pekerjaan, dan
data relasi yang dapat dikelola oleh administrator, serta pengelolaan data
nilai dan hasil SPK yang dikelola oleh mahasiswa. Hasil SPK ini berisi daftar
pekerjaan di bidang Teknologi Informasi yang dikategorikan Cocok, Rata-rata,
dan Kurang Cocok. Sehingga dapat membantu mahasiswa dalam menentukan dan
memilih suatu pekerjaan khususnya dalam bidang Teknologi Informasi yang
memenuhi kriteria dari seorang mahasiswa itu sendiri.
6. DAFTAR PUSTAKA
Fatansyah,1999,
Basis Data, Informatika, Bandung.
Fatansyah,
1999, Model Entity Relationship Diagram,
http://blog.uad.ac.id/saeba/2009/11/30/model-entity-relationship-diagram-erd/,
(diakses
13 Januari 2010).
Gorry,
G., Anthony and Morton, S., Scott, 1970, A Framework for Management Information
System,
http://mis.njit.edu/ullman/cis465/Articles/gorry.pdf,
(diakses 13 Januari 2010).
Klir,
G. J & Y. Bo., 1995, Fuzzy Set and Fuzzy Logic: Theory and Applications.
Prentice-Hall International,
Inc,
New Jersey.
Kristanto,
Harianto, 1996, Konsep dan Perancangan Database, Andi Ofset, Yogyakarta.
Kristanto,
Harianto, 2003, Sistem Manajemen Basis Data,
http://blog.uad.ac.id/saeba/2010/01/30/sistem-manajemen-basis-data
(diakses 13 Januari 2010).
Kusrini,
2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Kusumadewi,
Sri, 2004, Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan, Penerbit Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Mallisa,
D.L., 2010, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pekerjaan di Bidang Teknologi
Informasi
Menggunakan
Metode AHP dan Logika Fuzzy, Skripsi Jurusan Teknik Informatika, UPN “Veteran”
Yogyakarta.
Pressman,
S.R., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi), Andi Ofset,
Yogyakarta.
Saaty,
Thomas, L., 2008, Analytic Hierarchy Proces.
http://en.wikipedia.org/wiki/Analytic_Hierarchy_Process,
(accessed 15 February 2010).
Sommerville,
Software processes,
(http://www.comp.lancs.ac.uk/~dixa/teaching/CSC221/lecture2-ch3.pdf,
(diakses 13 Januari 2010).
Turban,
Efraim, dkk, 2005, Decicion Support System and Intelligent Systems, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Turban,
Efraim, 1995, Decision Support System and Expert System, 4th ed.,
Prentice-Hall, Inc., New Jersey
Zadeh,
Lotfi, A., Fuzzy Logic,
http://ai.indra-ehm.net/?p=11,
(diakses 13 Januari 2010).
Expert
Choice , 1995, Expert Choice Help, Expert Choice version 9.47 V 79.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar